#AbroadDiary Sebuah Tulisan saat mabuk #1

Kau Genggam tanganku dan Aku tersadar. Kau mengajakku menyelami kesalahan besar lagi. Entah kau sengaja?? Atau kau memang belum tau. Mencintai orang sepertiku adalah sebuah kesalahan..

Apa tidak lebih baik kau mencari orang yang sama sepertimu? Bukan aku melarangmu, namun kau pasti tahu kemana arah kita pergi? Tidak jauh dari patah hati. Percayalah aku sudah sering. Awalnya memang akan baik baik saja, seperti layaknya pasangan baru jadian yang masih manis manisnya. Setelah rasa itu bertumbuh dan kita jatuh terlalu dalam dalam janji manis yang diberikan cinta. Akhirnya masalah yang sebenarnya sudah kita tahu dan bisa kita cegah datang. Dan karna itu kau pasti akan pergi dengan mudahnya, dan aku? Mati dalam genangan pekat residu percintaan remaja. Memang tidak ada perjalanan yang sempurna bagiku. Yang ada hanya luka dan luka. Mungkin bila patah hati adalah sebuah toko, aku adalah pelanggan setianya. Pergilah, perjalananmu masih panjang. Jangan pikirkan aku, sebab aku hanyalah orang yang selalu menunggu akan pertolongan. Aku yang selalu berharap ada orang yang mengangkatku dari genangan pekat residu percintaan remaja. Entah seperti aku terlalu takut untuk sekedar meminta tolong, mungkin memang begini takdir dari seorang yang tak pernah berani menyatakan perasaanya. Sering berfikir untuk berubah, namun aku phobia terhadap penolakan. Aku iri pada orang yang dengan mudahnya dekat dengan wanita manapun yang ia mau, sedangkan aku? Masih saja berkubang di genangan residu percintaan masa lalu. Menyesal? Pasti. Anda kau tahu betapa banyak penyesalan yang mampir di hidupku. Seperti saat kau sangat ingin berkenalan saja dengan orang baru. Beribu kesempatan kau lewatkan hanya karna kau takut akan penolakan. Padahal mungkin bila kau lakukan perkenalan itu, ia bisa membawa perubaan di hidupmu. Namun bodohnya aku lebih memilih diam, dan biarkan waktu membuatku kenal padamu. Seperti hampir semua wanita yang hadir di hidupku tidak pernah bertemu dengan cara perkenalan yang semestinya, pasti karna waktu yang memperkenalkannya padaku. Bila kau memang tak ingin menambah koleksi lukaku, ajari aku cara menyapa wanita yang seharusnya kusapa. Ajari aku setidaknya cara agar aku memiliki keberanian. Namun bila kau memaksa agar terus berjalan, aku rela menambah koleksi lukaku. Karna mau bagaimana lagi? Ketika rasa itu sudah terlalu dalam, kau akan sulit untuk pergi. Sudah kubur rasa itu dalam dalam, agar perihnya tidak terlalu sakit. Perjalananmu masih panjang, perjalanan kita masih panjang. percintaan yang dimulai dari persahabatan, pilihannya hanya 2, menjadi keluarga, atau musuh selamanya.

Latest
Previous
Next Post »